KOTA BOGOR – Musibah kebakaran yang melanda dua blok di Pasar Teknik Umum (Tekum) Tanah Sareal, Kota Bogor, pada 2 Juli 2024, hingga kini masih menyisakan polemik.
Para pedagang yang menjadi korban kebakaran mengeluhkan nasib mereka yang belum mendapatkan kejelasan. Sebanyak lebih dari 100 los dan lapak di Blok C15 dan C16 habis dilalap api.
Namun, lebih dari empat bulan setelah kejadian, upaya rekonstruksi atau solusi bagi para pedagang belum kunjung terlihat.
Permasalahan ini semakin rumit dengan adanya sengketa antara Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor dan pihak PT Galvindo Ampuh.
Salah satu pedagang berinisial IF, menyampaikan bahwa para pedagang telah berupaya menyampaikan aspirasi mereka melalui Paguyuban Pedagang Pasar Tekum.
Mereka sudah mengirimkan surat resmi dan melakukan pertemuan langsung dengan kedua pihak yang bersengketa. Namun, hingga kini belum ada solusi konkret.
“Ini kan harusnya bisa didiskusikan antara kedua pihak yang bersengketa, dengan mencari solusi tentang nasib kami para pedagang,” ujar IF.
Ia menambahkan bahwa pedagang hanya ingin kembali berjualan dan melanjutkan usaha mereka di tempat semula.
“Mohon semua pihak tidak hanya mementingkan ego masing-masing. Pikirkan juga kami yang selama ini selalu mengikuti aturan, baik dahulu dengan PT, maupun sekarang dengan PD,” tegasnya. (*/DR)