JAKARTA – Sehubungan dengan beredarnya berita dan video di media massa dan media sosial terkait dengan penangkapan dan pemukulan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) serta penembakan gas air mata terhadap ambulan ketika aksi massa yang terjadi pada Selasa (13/10) di Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut.
“Muhammadiyah meminta kepada Kapolri dan Kompolnas untuk memeriksa aparatur kepolisian yang melakukan pemukulan dan jika terbukti bersalah melanggar prosedur dan peraturan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada Kamis (15/10).
Mu’ti juga menerangkan bahwa ambulan yang ditembak dengan gas air mata bukan milik MDMC dan rumah sakit Muhammadiyah. Ambulan tersebut milik atau dioperasikan oleh lembaga Tim Rescue Ambulan Indonesia (TRAI).
“Mereka yang sakit ditangani secara medis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan,” jelas Mu’ti.
PP Muhammadiyah mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, agar tidak terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.