BANDUNG – Bupati Bogor, Ade Yasin didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2023, yang dilaksanakan di The Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (30/3)
Ade Yasin mengungkapkan, melalui Musrebang tingkat Jawa Barat ini, usulan program dan kegiatan prioritas Perangkat Daerah Provinsi Jabar dan Kabupaten/Kota akan disepakati untuk penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.
“Dengan melibatkan berbagai stakeholders, mudah-mudahan Musrenbang ini menghasilkan rencana pembangunan strategis di wilayah Provinsi Jawa Barat umumnya, serta pembangunan strategis di Kabupaten Bogor khususnya, untuk sama-sama mewujudkan Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi,” ujar Ade Yasin.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa fokus Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2023 adalah mencapai kemandirian masyarakat Jawa Barat, dengan semangat Jabar Juara.
Salah satunya dengan melakukan target peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan bisa tembus 73,71 poin, lalu menurunkan kemiskinan dengan target 5,64%, menurunkan angka pengangguran dengan target turun sampai 8,47% dan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7%.
Ia menyatakan, berdasarkan Undang-Undang Keuangan, pemerintah pusat dan daerah tahun 2023 direncanakan Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Jabar akan naik, itu merupakan bagian dari perjuangan pemekaran daerah yang dilakukan oleh Pemprov Jabar.
Emil (sapaan akrabnya), meminta agar daerah di Jabar yang penduduknya besar untuk bersiap-siap, ada anggaran yang akan hadir mengiringi jumlah penduduknya yang besar, yang selama ini kurang proporsional. “Berita baiknya pendapatan perkapita kita juga naik, kita harapkan tahun 2023 bisa naik ke 49,2 juta rupiah per kapita per tahun supaya kita masuk kategori sejahtera,” kata Gubernur Jabar.
Labih lanjut Ridwan Kamil menerangkan bahwa ada lima isu stretegis di tahun 2023 yakni, pertama peningkatan kualitas nilai kehidupan dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), kedua menyelesaikan kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial, ketiga pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung lingkungan. Keempatnya produktivitas daya saing ekonomi yang berkelanjutan dan kelima reformasi birokrasi.
“Kita juga akan melihat isu revolusi industri 4.0 yang menyertai pembangunan di Jawa Barat, kemudian juga penggunaan big data, dan green economy juga menyertai pembangunan di Jabar, kita akan bangun solar cell terbesar se-Asean itu dibangun di waduk-waduk yang ada di Jabar,” tuturnya.
Lanjut Emil, Pemprov Jabar pun akan bangun tenaga listrik dari panas bumi, untuk itu ia menghimbau kepada pada kepala daerah kalau ada anggaran belilah mobil listrik, karena itu dapat menghemat anggaran hingga milyaran rupiah dari pembelian bahan bakar.
Menurutnya, infrastruktur juga sedang ia kebut, ada 10 ruas jalan tol yang sedang dibangun mulai dari Depok ke arah Jakarta, dari Jakarta-Cikampek jilid 2 yang sejajar dari Karawang, Bekasi dan lainnya.
“Tidak lagi ada sayur busuk, karena kelamaan di jalan pongkal-pengkol (bolak-belok) saat mengirimkan barang. Tahun 2027 Subang juga akan selesaikan pelabuhan terbesar dan tercanggih di Indonesia jadi ga usah ekspor lagi melalui Tanjung Priok,” terang Emil.
Katanya, akibat pandemi Covid-19 Pemprov Jabar mengalami transformasi ekonomi atau penurunan ekonomi, kecuali pangan, kesehatan dan digital. Untuk kestabilan pangan ia lakukan melalui petani milenial. “Minggu lalu kami wisuda sebanyak 1.249 petani milenial, mudah-mudahan ini menjadi tren baru, bahwa anak-anak muda bisa kembali ke desa,” imbuhnya.
Untuk diketahui Ridwan Kamil menyatakan bahwa beberapa hal baik telah dicapai oleh Pemprov Jabar di tahun 2021 meskipun dilanda pandemi Covid-19, diantaranya yakni, pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 3,74% melebihi rata-rata nasional yang hanya 3,69%, Indeks Pembangunan Manusia mulai dari pendidikan, kesehatan maupun ekonomi naik dari 72, 09 menjadi 72,45.
Penurunan angka kemiskinan dari 8,43% kini menjadi 7,97%. Peningkatan target investasi dari target 120 trilyun, ternyata tahun 2021 realisasinya mencapai 136 trilyun. Khususnya Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor merupakan yang tertinggi dalam pencapaian investasinya.
“Daerah-daerah yang paling tinggi pergerakan ekonominya, yang berkontribusi besar dalam peningkatan capaian target investasi, serta penyumbang prestasi dalam penurunan tingkat pengangguran dari 10,46% pada tahun 2020 tahun, tahun 2021 turun jadi 9,8% Alhamdulillah,” cetus Gubernur Jabar. (*)