Madu Odeng Parung Kuda Diburu Karena Digemari masyarakat | Headline Bogor

SUKABUMI – Budidaya madu yang terletak di Sukabumi tepatnya di Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat merupakan pembudidayaan dan pengembangan biakan madu yang paling lama di Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Pengembangan dan pembudidayaan madu tersebut didirikan di masa Orde Baru tepatnya di tahum 1985 di daerah Cibubur Jakarta Timur. Salah satu produk terbaik hasil pembudidayaan madu tersebut adalah madu odeng, madu tersebut merupakan madu dengan kualitas baik, dikarenakan madu yang dihasilkan merupakan madu dari hasil pengembangbiaka dari lebah sengatan.

Produktivitas lebah dalam menghasilkan madu sangatlah unik, tergantung dari musim dan bulan dalam menghasilkan madu, seperti contoh madu Kapuk, madu karet, madu pollen, madu kelengkeng, madu rambutan madu kopi, madu durian dan lain sebagainya. Tabroni yang merupakan pembudidaya madu mengatakan tempat pengembangbiakan dan pengembangan madu sangat membutuhkan biaya operasional yang tinggi.

“Tempat atau lokasi pengembangbiakan madu odeng dibutuhkan biaya operasional yang tinggi, permasalahan biaya pembudidayaan yang tinggi ini masih menjadi permasalahan para pembudidaya madu odeng, seorang yang profesional dalam pengembangbiakan madu haruslah orang-orang sabar dan telaten serta harus cepat mengambil keputusan dalam mengambil langkah dalam memutuskan tempat yang paling menghasilkan,jika tidak maka biaya operasional sangat tinggi,” ujar Tabroni

Para pembudidaya madu odeng bisa menghabiskan uang 10 hingga 50 juta untuk biaya operasional, dan biaya operasional sendiri bisa lebih tinggi dari penjualan madu yang dihasilkan, Hal tersebut harus cepat diantisipasi oleh pencari dan para pengembangbiakan. Madu odeng sendiri jarang sekali berada di pasaran seperti di mall di pusat perbelanjaan besar yang berada di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan lain-lain.

“Kami selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat, kami tidak mau mengecewakan konsumen, madu odeng sendiri sangatlah terbatas karena madu odeng hasil alam sehingga tidak bisa diprediksi seumpama tahun 2017 kami dapat 9 ton belum tentu tahun 2018 ini 9 ton bisa bertambah, atau pun bisa berkurang hal inilah yang membuat kami tidak mau mempromosikan atau membuat Madu ini lebih dikenal masyarakat,”

Madu Odeng berasal dari jenis lebah Apis mellifera yang mempunyai keunikan dalam pengembanganbiakannya. Penanganannya pengembangbiakannya pun berbeda, karena madu odeng dihasilkan sekurang – kurangnya 10.000 lebah pekerja.

“Disebut lebah pekerja karena lebah pekerja karena berasal dari jenis lebah apis minifera yang pengembangbiakannya menghasilkan telur jutaan sehingga yang mati dan yang hidup lebih banyak yang hidupnya sehingga dan hasilnya pun bisa dirasakan oleh para peternak lebah,”

Madu Apis mellifera ini banyak sekali manfaat dan kegunaannya seperti untuk penyembuhan penyakit hati atau liver, cuci darah, menambah tenaga baru atau stamina buat tubuh, mengembalikan kesegaran tubuh mempercepat penyembuhan dan baik untuk para ibu rumah tangga yang belum mempunyai anak bisa mencoba dan lain sebagainya.

“Harapan saya sebagai pengusaha madu odeng dan pengembangbiakan madu odeng Bagi temen-temen yang mau bekerjasama dengan Kami sangat senang untuk bisa bergabung kepada kami karena kami pun jujur sedang dalam proses pengurusan legal hukumnya, ” pungkas Tabroni

Sembiring