JAKARTA – Fokus pencarian korban, evakuasi dan pembangunan Sarana Prasarana (Sarpras) dalam rangka penanggulangan bencana gempa bumi Cianjur, TNI Angkatan Laut (TNI AL) dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono didampingi para Pejabat Utama Mabesal dan Pejabat Kotama wilayah Jakarta melepas keberangkatan gelombang kedua Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dari Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, (22/11).
Sehari sebelumnya Senin (21/11) TNI AL juga telah memberangkatkan PRCPB gelombang pertama sejumlah 100 personel dengan komposisi terdiri dari personel tenaga kesehatan dan tim evakuasi dari total 450 personel yang disiapkan.
Selain itu PRCPB juga membawa perlengkapan perorangan dan satuan, logistik ransum bekal pasukan, 5 unit kendaraan truk, 3 unit ambulance, 1 unit kendaraan kia serta dilengkapi dapur lapangan dan rumah sakit lapangan. PRCPB gelombang pertama diberangkatkan dari Mako Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan oleh Dankormar Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.
PRCPB gelombang kedua TNI AL mengirimkan tambahan 422 personel, 5 unit ambulance, 37 truck, 5 bis, 4 unit kendaraan kawal, 1 unit excavator, 1 unit buldozer, 3 unit dump truk serta 2 unit trailer yang diharapkan dapat segera memberikan bantuan evakuasi para korban bencana yang saat ini masih terisolasi.
Selain itu juga disiapkan 1 set dapur lapangan, 10 set tenda lapangan, veltbed, rumah sakit lapangan, paket sembako serta obat-obatan yang dikumpulkan oleh seluruh jajaran TNI AL wilayah Jakarta untuk keperluan para korban bencana tersebut.
Kasal dihadapan awak media mengatakan bahwa bantuan ini masih merupakan tahap awal yang nanti tentunya akan diinfokan kepada seluruh jajaran Angkatan Laut untuk turut serta menyiapkan sembako ataupun kebutuhan lain yang nantinya akan diberikan pada gelombang berikutnya.
“Karena ini sifatnya masih awal, jadi yang siap saat ini diberangkatkan terlebih dahulu dan masih banyak lagi yang sekarang ini juga masih loading. Sehingga nantinya apabila sudah terkumpul semua akan langsung didistribusikan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di Cianjur,” ujar Kasal.
Sementara ini, pengerahan personel bantuan bencana saat ini masih menggunakan kekuatan yang berasal dari Jakarta. Namun tidak menutup kemungkinan melihat kebutuhan ke depan jika memerlukan penambahan personel, TNI AL siap memberangkatkan Marinir dari pasukan Pasmar 2.
“Nanti kita akan melihat situasi di lapangan seperti apa, karena jika cepat tanggap bisa 7 s.d. 14 hari sesuai dengan situasi disana, kalau disana mungkin bisa normal dengan bantuan ini nanti kita akan tarik timnya, tetapi jika masih dibutuhkan, tentunya akan kita bantu sampai selesai,” ungkap Kasal.
Bencana Gempa bumi kekuatan magnitudo 5.6 telah terjadi Senin (21/11) siang kemarin dan memakan banyak korban jiwa termasuk merusak sejumlah sarana dan prasarana. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur dengan kedalaman gempa 10 km dan hingga tadi malam korban meninggal dunia dilaporkan berjumlah 162 korban, 326 korban mengalami luka-luka, dan sebanyak 13.784 warga mengungsi di tempat pengungsian yang tersebar di 14 titik. Selain itu, kerusakan rumah warga dengan kategori 60-100 persen berjumlah 2.345 unit. (*)