SURABAYA – Pusdokkes Polri menggelar Latihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dengan target 77.000 telapak tangan anak bangsa. Capaian target tersebut sesuai dengan peringatan hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023.
Kegiatan ini diikuti oleh para peserta dari kalangan pelajar SMA, santri di pondok pesantren, sekolah keagamaan lain dan Polri serta masyarakat umum, di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, latihan BHD yang dilakukan secara serentak ini, telah mencapai sebanyak 38.500, di mana jumlah tersebut telah melebihi rekor yang sebelumnya.
“Hari ini juga disampaikan, kami bisa melewati rekor MURI bahwa hari ini kita melaksanakan latihan Bantuan Hidup Dasar, bagaimana anak-anak yang ada di sekolah, yang ada di pesantren diberikan pelatihan,” ujar Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, Kamis (22/8).
Dengan latihan itu, lanjut Kapolri, maka akan dipahami langkah mana kala mengalami gangguan, apakah itu sesak nafas, apakah itu yang terindikasi seperti jantung bisa dilakukan langkah cepat.
Selain itu, Kapolri juga menyampaikan, yang paling penting dalam kegiatan ini adalah bisa bermanfaat unruk masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Khususnya yang menderita sakit dan bagaimana perhatian kita untuk menyelamatkan masyarakat – masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat sebelum dirawat ke rumah sakit,” ujar Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, usai menerima MURI.
Selain itu, dalam kegiatan Bakti Kesehatan peringati hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023 ini juga menyediakan fasilitas kesehatan untuk masyarakat, seperti vaksin drive thru, poli pengobatan spesialis penyakit dalam, poli pengobatan spesialis THT, poli pengobatan spesialis kebidanan dan kandungan, hospital parenting stunting dan hapus tato gratis.
Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, menambahkan, di Jawa Timur juga ada program unggulan, di antaranya aplikasi yang dapat terkoneksi langsung dengan masyarakat dan anggota. Bakti Kesehatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk saat ini Polri mengambil pilihan di Jawa Timur, karena memang ada beberapa kegiatan yang dinilai menjadi unggulan. Salah satunya adalah aplikasi yang bisa menghubungkan antara masyarakat dan anggota dengan petugas.
“Sehingga kemudian didalam aplikasi tersebut bisa berinteraksi menghubungi dokter-dokter Polisi terdekat apabila memang membutuhkan pertolongan,” terang Jenderal Pol. Listyo Sigit. (*/DR)