JAKARTA – Belakangan ini, seruan boikot sejumlah produk yang disebut pro Israel sebagai bentuk protes terhadap serangan terus menerus yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
Menyikapi aksi pemboikotan ini, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pilihan masyarakat.
“Itu terserah masyarakat, tapi apakah itu membantu ya? Silahkan saja,” ujar Zulkifli Hasan dalam pernyataannya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, hari Kamis (9/11).
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mengecam serangan Israel kepada Palestina dan melihatnya sebagai pelanggaran berat terhadap kemanusiaan.
Pemerintah Indonesia juga berencana untuk mengambil sikap di tingkat internasional. Ia berencana akan mendampingi Presiden Joko Widodo menemui Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk membahas sikap Barat terkait dengan serangan Israel ke Palestina.
“Tentu ini soal Palestina ini, ini pelanggaran kemanusiaan, pelanggaran berat. Bagi Indonesia, sebagaimana pembukaan undang-undang dasar kita kemerdekaan itulah hak segala bangsa,” terangnya
Sementara itu, di Malaysia, aksi pemboikotan juga semakin menguat. Masyarakat Malaysia secara terbuka menggaungkan ajakan untuk memboikot sejumlah perusahaan dan produk yang terafiliasi dengan Israel.
Di Indonesia, media sosial juga dipenuhi dengan postingan-postingan yang mendukung ajakan pemboikotan terhadap produk pro-Israel. Beberapa merek yang menjadi sasaran boikot antara lain Starbucks, McDonald’s, KFC, PepsiCo, Netflix, dan Walt Disney. (DR)