KABUPATEN BOGOR – Para mantan pemain Persikabo dari era 70 hingga 90 menyesalkan minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terhadap dunia sepakbola di wilayah tersebut.
Mereka menyatakan bahwa prestasi tim kesayangan masyarakat Bogor, yang kini mengalami degradasi ke Liga 2, terus merosot.
Selain prestasi yang terus melorot, para mantan pemain juga menyayangkan kurangnya perhatian terhadap pemain lokal yang kurang diikutsertakan dalam tim di Liga Utama.
Penyesalan ini diungkapkan dalam peringatan Milad Pertama komunitas SADULUR KABO, yang digelar pada Selasa (13/5) di Lapangan Tenis, Komplek Perkantoran Pemkab Bogor.
Ketua Komunitas Sadulur Kabo, Hadian, menyatakan bahwa mantan pemain yang telah berjuang keras untuk menaikkan kelas Persikabo seolah dilupakan oleh manajemen klub.
“Puluhan dari kami telah berjibaku untuk mengangkat derajat sepakbola hingga nama baik Kabupaten Bogor dari divisi 2 hingga mencuat ke divisi Utama. Namun kini, klub kesayangan masyarakat itu harus turun kelas lagi ke divisi 2,” jelas Hadian.
Dicki Dompas, mantan pemain Persikabo lainnya, menuturkan bahwa salah satu penyebab turunnya kelas Persikabo adalah tidak adanya pemain lokal dalam tim.
“Tanpa pemain lokal dari Kabupaten Bogor, fanatisme pemain bahkan suporternya juga seolah sirna,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Toni, Jerry, Robby, hingga Attu, yang pernah membela Persikabo hingga berhasil naik ke divisi utama. Mereka menilai ironis bahwa tim ikon Kabupaten Bogor saat ini tidak dihuni oleh pemain lokal.
“Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan, yang pembinaan pemainnya sejak dini hingga dewasa rutin diselenggarakan, namun tak satupun bakat mencuat yang dipakai di tim,” ujar mereka.
Sekretaris SADULUR KABO, Weddy, menambahkan bahwa perhatian pemerintah sangat minim terhadap mantan punggawa Persikabo era 70 hingga 90.
“Walau hampir seluruh dari kami sudah pensiun, semangat untuk menggiatkan sepakbola di Kabupaten Bogor tak akan pernah padam. Namun, terkait fasilitas pemakaian lapangan saja, seolah tabu untuk diberikan kepada para mantan Persikabo,” ungkapnya.
Pada akhir acara syukuran satu tahun SADULUR KABO, Susmono, Jerry, dan Kiki ‘Bule’ berharap agar perhatian terhadap pemain lokal ke depannya dapat lebih difokuskan, termasuk dengan pemanfaatan fasilitas stadion.
“Kami yakin, jika perhatian terhadap pemain lokal dan fasilitas lapangan dipermudah, prestasi Persikabo akan meningkat lagi. Semoga harapan masyarakat Kabupaten Bogor agar tim kesayangan mereka, Persikabo, dapat bersinar lagi seperti era 70-90 lalu, dapat terwujud,” ujar mereka. (JAW)