KOTA BOGOR – Keberanian Transmart Tajur yang sudah melakukan aktifitas pembangunan tanpa memiliki IMB, tidak lepas dari lemahnya aparat penegak Perda di Kota Bogor untuk menindak para pelaku pelanggar Perda.
Setali tiga uang, pihak Transmart Tajur terus memperlihatkan keangkuhannya memaksakan pembangunan pusat perbelanjaan di lokasi rawan kemacetan Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Selatan.
Bukan hanya persoalan IMB, Transmart Tajur juga sedang menghadapi proses pembebasan lahan sekitar 900 meter persegi di jalan pintu masuk menuju Perumahan Pakuan Hill, yang diperuntukan sebagai akses pintu masuk dan keluar Transmart.
Lahan yang hingga kini belum jelas alas hak kepemilikannya itu terus menjadi pembahasan. Klaim dari Pemkot Bogor dan PDAM Tirta Pakuan terkait kepemilikan lahan itu masih misterius. Namun, berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, riwayat lahan seluas 900 meter persegi itu pada jaman dulu dibeli oleh alm Angka Wijaya atau biasa dikenal Angkahong.
Mencuatnya nama Angkahong sebagai pembeli lahan sekitar 1976 lalu, mulai menyeruak ke permukaan saat ini, karena Transmart akan membebaskan lahan tersebut. Berbagai sumber menerangkan bahwa saat itu Angkahong membeli tanah di sekitar Kelurahan Pakuan dan dijual kembali dengan sistem kapling yang saat ini sudah menjadi perumahan Pakuan 1. Permasalahan alas hak tanah itupun saat ini sedang ditangani BPN Kota Bogor, apakah diakui sebagai tanah milik Pemkot Bogor, atau milik PDAM Tirta Pakuan atau milik alm Angkahong.
Saat dilakukan inspeksi mendadak beberapa waktu lalu oleh Plt Walikota Bogor Usmar Hariman dan Dirtek PDAM Tirta Pakuan Syaban Maulana ke lokasi lahan yang rencananya akan dibebaskan oleh Transmart, terungkap bahwa pada jaman dulu alm Angkahong sebagai pihak yang membeli lahan di kawasan itu.
Syaban Maulana membenarkan, sebelum alm Angkahong membeli lahan-lahan di kawasan itu, pada tahun sekitar 1970 an, PDAM Tirta Pakuan sudah memasang jalur pipa PDAM dari kawasan Dekeng Cipaku menuju ke Jalan Raya Tajur dan melewati lahan di kawasan Transmart Tajur tersebut. Keberadaan pipa pipa PDAM itu tepat ada di bawah lahan yang akan dibangun Transmart Tajur. Pipa itupun yang saat ini menjadi andalan untuk suplai air ke wilayah zona 4 Kota Bogor yang memiliki jaringan pelanggan terbesar di Kota Bogor.
“Memang pipa PDAM itu ada di bawah lahan yang akan dibangun Transmart. Ketinggian pipa sekitar dua meter dari tanah tersebut. Persoalan lahan yang akan digunakan oleh Transmart itu sampai saat ini belum ada kelanjutannya, hanya saja secara lisan pihak Transmart pernah mengatakan akan menyewa lahan itu untuk kepentingan akses pintu masuk dan keluar Transmart. Tapi sampai saat ini tidak ada kelanjutannya lagi,” jelas Syaban.