JAKARTA – Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menilai perlunya evaluasi terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 menyusul meningkatnya angka golongan putih (golput).
“Komisi II DPR sedang mencermati apakah keserentakan pemilihan yang dilakukan justru menimbulkan anomali terhadap partisipasi masyarakat,” ujar Rifqinizamy dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11).
Legislator dari Fraksi Partai NasDem tersebut menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan riset komprehensif untuk memastikan gelaran pemilu tidak memengaruhi tingkat partisipasi masyarakat.
Ia juga menyoroti jadwal Pilkada Serentak yang digelar tak lama setelah pemilu presiden dan legislatif sebagai salah satu faktor yang perlu dikaji lebih lanjut.
“Hal-hal seperti ini perlu dilakukan riset mendalam untuk melihat sejauh mana berpengaruh terhadap dukungan publik dalam kontestasi pilkada,” tambah Rifqi.
Hingga saat ini, Komisi II DPR yang merupakan mitra kerja penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), belum menjadwalkan rapat untuk membahas hasil evaluasi Pilkada Serentak 2024.
KPU mencatat adanya penurunan signifikan partisipasi masyarakat pada Pilkada Serentak 2024, salah satunya di Jakarta. Dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007 jiwa, hanya sekitar 4,3 juta orang yang menggunakan hak pilihnya.
“Angka golput di Jakarta mencapai 46,95 persen, sekaligus mencatatkan rekor sebagai golput tertinggi sepanjang sejarah pilkada di Jakarta,” ungkap Rifqi. (DR)