JAKARTA – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merilis Tausiyah Kebangsaan.
Tausiyah tersebut memberikan panduan kepada umat Islam tentang pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam.
“Memilih pemimpin (nashbu al-imam) dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan kepemimpinan (imamah) dan pemerintahan (imarah) dalam rangka menjaga keberlangsungan agama dan kehidupan bersama (hirasatu ad-din wa siyasatu ad-dunya),” ujar MUI dalam Tausiyah yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar dan Sekretaris Jenderal Buya Amirsyah Tambunan pada Kamis (21/11).
Prinsip Utama dalam Memilih Pemimpin
MUI menegaskan bahwa keterlibatan umat Islam dalam Pilkada merupakan kewajiban. Tausiyah tersebut menggarisbawahi dua prinsip utama yang harus dipegang umat Islam:
- Memilih Berdasarkan Keimanan dan Ketaqwaan. Umat Islam diimbau memilih calon yang jujur, amanah, kompeten, dan memiliki integritas.
- Menjauhi Praktik Terlarang, Praktik seperti suap (risywah), politik uang, kecurangan, korupsi, oligarki, dan dinasti politik harus dihindari.
Selain itu, MUI mengingatkan agar pemilih memilih calon yang mampu menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dan memperjuangkan kepentingan umat Islam serta kemaslahatan bangsa.
“Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat, hukumnya haram,” tegas MUI.
Seruan untuk Menjaga Persaudaraan dan Netralitas Penyelenggara
Dalam tausiyahnya, MUI juga menyerukan pentingnya menjaga persaudaraan (ukhuwah), baik dalam konteks Islam, kebangsaan, maupun kemanusiaan. Perbedaan pilihan politik tidak boleh merusak hubungan harmonis antarumat.
Kepada penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP, MUI meminta agar tugas dilaksanakan secara profesional dan berintegritas.
Pemerintah serta aparat penegak hukum juga diimbau bersikap netral demi menjaga stabilitas dan mencegah konflik.
“Kita memohon kepada Allah SWT agar Pilkada menghasilkan pemimpin yang mampu mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia,” tutup MUI.
Pilkada Serentak 2024, Momen Penting untuk Bangsa
Tausiyah Kebangsaan dari MUI ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menggunakan hak pilih secara bijak. Dengan memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, umat diharapkan turut berkontribusi dalam menciptakan bangsa yang adil dan sejahtera. (*/DR)