KNPI Kota Bogor Tagih Janji Politik Walikota dan Wakil Walikota Bogor

Picsart 23 12 22 18 48 44 443
Dok. Pernyataan Sikap KNPI Kota Bogor/DR)

KOTA BOGOR – Menjelang purna tugas sebagai Kepala Daerah Kota Bogor, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor menilai kepemimpinan Wali Kota, Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor. Dedie A Rachim inkonsisten.

Ketua KNPI Kota Bogor, Sapta Bela Alfarabi menuturkan, seharusnya Bima Arya dan Dedie Rachim memprioritaskan terlebih dahulu janji-janji politiknya yang telah dituangkan dalam program kerjanya selama menjabat.

“Walikota Bogor kebanyakan pansos di medsos dan klaim sudah berhasil. Kami pemuda pemudiKota Bogor tidak tidur. Kami tahu persis apa programnya dan apa saja yang tidak terealisasi. Hari ini kami sampaikan ke publik, agar seluruh warga Bogor tahu persis seperti apa faktanya,” kata Sapta Bela kepada awak media di Mako KNPI Kota Bogor, Jumat (22/12).

Bacaan Lainnya

Dari catatan KNPI, kata Sapta, janji-janji Bima Arya banyak yang tidak terealisasi hingga penghujung masa jabatannya di 2023. Salah satunya program Bus Sekolah dan pembangunan kantor KPUD Kota Bogor yang sama sekali tidak terealisasi.

“Nah pada periode 2019-2023 ini malah lebih banyak lagi yang berujung omong kosong,” kata Sapta.

Lebih lanjut Sapta Bela memaparkan, pada Program Bogor Lancar, Bima Arya tdak mampu menyelesaikan Konversi Angkot. Sehingga menyebabkan kesemrautan lalulintas di ruas jalan di Kota Bogor masih terjadi dan menyiksa pengguna jalan

“Lalu pembangunan Fly Over Kebon Pedes yang jelas-jelas sangat dibutuhkan masyakarat dan pembangunan Gedung Parkir di Pusat Kota Bogor, hanya menjadi omong besar tanpa realisasi,” ujarnya.

Belum lagi soal penuntasan Sarana Transportasi di Terminal Baranangsiang dan Stasiun LRT hingga kini mangkrak tanpa kabar.

Pada Program Merenah, kata Sapta, Bima Arya tidak sanggup membangun Pusat Kuliner di tiap kecamatan sebagaimana janji manisnya.

Pada Program Motekar, Bima Arya menjanjikan menciptakan 20 ribu lapangan kerja baru berkonsep kolaborasi Pengusaha, UMKM dan Profesional.

“Namun hingga detik ini, kenyataannya nol besar. Belum lagi soal pencapaian Renovasi 20 Ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tidak mencapai target. Faktanya, baru 4.444 Rumah saja yang direnovasi,” ungkapnya.

KNPI, kata Sapta, mengingatkan Walikota Bogor dan Wakil Walikota Bogor agar segera menuntaskan janji politiknya.

“Ada penyesuaian periode kepemimpinan hingga April 2024. Kami mendesak agar seluruh janji politiknya direalisasikan,” pungkas Sapta. (*/DR)