KOTA BOGOR – Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) mengkritik keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor yang akan menggelar debat perdana calon wali kota (cawalkot) Pilkada 2024 di salah satu stasiun televisi di Jakarta pada Jumat, 8 November 2024.
Direktur LPKP, Rahmatullah, menilai KPU Kota Bogor tidak berhasil dalam menyusun rencana yang matang.
Menurutnya, KPU Kota Bogor seolah merencanakan kegagalan karena tidak menguasai sistem, komunikasi, serta koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menambahkan, jika KPU benar-benar memahami sistem dan menerapkannya dengan baik, maka persiapan teknis yang tepat dan koordinasi yang tegas dapat memastikan debat berjalan lancar tanpa hambatan.
“Perbedaan lokasi, antara di Kota Bogor atau di Jakarta, hanya soal teknis,” lanjut Rahmatullah.
“Yang lebih penting adalah bagaimana kita berkoordinasi, berkomunikasi, dan menerapkan sistem yang baik. Dengan begitu, keamanan dan seluruh pihak terkait bisa bekerja sama dengan lebih baik.” pungkasnya.
Dilansir dari idntimes, KPU Kota Bogor memilih lokasi debat perdana Cawalkot Pilkada 2024 di salah satu stasiun televisi di Jakarta pada Jumat, 8 November 2024 karena dikhawatirkan gaduh.
Dimana debat Cawalkot Bogor yang dilaksanakan secara independen oleh Universitas Ibn Khaldun, bekerja sama dengan media lokal diwarnai kegaduhan
Dimana pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Sendi Fardiansyah-Melly Darsa dan paslon nomor 03 Dedie Rachim-Jenal Mutaqin saling adu omongan, justru karena untuk bergantian bersorak.
“Tempatnya di stasiun tv, dilaksanakan di Jakarta. Kita koordinasi keamanan, hasilnya di Jakarta,” ujar Habibi dilansir dari IDN Times, Senin (4/11). (DR)