Menindak Lanjuti Arahan Pusat, Muhammadiyah Jateng Tarik Dana 800 Miliar Dari BSI

Picsart 24 06 24 17 17 54 685
Dok. Ilustrasi/red)

JAKARTA – Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah telah menarik dana lebih dari Rp 800 miliar dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Langkah ini dilakukan setelah adanya surat edaran dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menginstruksikan pemindahan dana ke bank lain.

Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Tafsir, menjelaskan bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti kebijakan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah menindaklanjuti dari kebijakan PP terkait dari surat edaran pemindahan dana dari BSI ke bank lain,” ujarnya dikutip dari kompas.com, Senin (24/6).

Proses pemindahan dana ini belum selesai sepenuhnya. Menurut Tafsir, proses ini memerlukan waktu mengingat banyaknya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang terlibat.

“Kami memiliki 52 rumah sakit di Jateng, baik yang Muhammadiyah maupun Aisyiyah, dengan total dana sekitar Rp 4 triliun yang tersebar di berbagai bank, bukan hanya BSI,” tambahnya.

Selain rumah sakit, AUM di bidang pendidikan seperti kampus dan sekolah juga akan menarik dana dari BSI sesuai arahan pusat.

“Namun, untuk pembiayaan dan penempatan dana, keputusan ada di tangan rektor dan direktur masing-masing,” jelas Tafsir.

Proses pemindahan atau penarikan dana yang bersifat pembiayaan dan pinjaman membutuhkan waktu lebih lama karena adanya potensi penalti.

“Kami harus mempertimbangkan hal ini dengan hati-hati,” kata Tafsir.

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan seluruh pimpinan wilayah dan AUM untuk menarik atau memindahkan dana mereka dari BSI.

Anwar Abbas menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menciptakan persaingan yang sehat di antara perbankan syariah. (*/DR)