Kunjungi Kota Bogor, Ketua Bawaslu RI Terima Beberapa Laporan dan Catatan

Kunjungi Kota Bogor, Ketua Bawaslu RI Terima Beberapa Laporan dan Catatan
Dok. Kunjungan Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja ke Bawaslu Kota Bogor/DR)

KOTA BOGOR – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Rahmat Bagja, melakukan kunjungan ke Kantor Bawaslu Kota Bogor pada Rabu (27/11).

Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Bogor. Sebelumnya, Rahmat Bagja juga mengunjungi Kabupaten Bogor, termasuk tempat pemungutan suara (TPS) Presiden Prabowo Subianto.

“Sekarang saya di Kota Bogor, tepatnya di Tanah Sareal. Ini wilayah yang dulu saya tinggal, tetapi sekarang saya di Tangerang Selatan,” ungkap Rahmat.

Dalam kunjungannya, Rahmat mendapatkan laporan dan mencatat beberapa kendala teknis yang terjadi di lapangan saat pemungutan suara.

“Berdasarkan laporan, ada beberapa TPS yang terdampak banjir. Kami sedang mengevaluasi apakah akan dilakukan penjadwalan ulang atau mitigasi lain,” ujarnya.

Ia juga menyoroti beberapa pelanggaran administrasi, seperti keterlambatan pembukaan TPS dan kekurangan surat suara.

“Hal-hal ini akan kami evaluasi untuk memastikan proses kedepan berjalan lebih baik,” tambahnya.

Terkait tingkat partisipasi pemilih, Rahmat menyampaikan kekhawatirannya. Di beberapa lokasi, tingkat partisipasi hanya mencapai 65 persen, jauh dari target 80 persen seperti Pemilu dan Pilpres 14 Februari 2024 lalu.

“Kemungkinan faktor cuaca dan banjir turut memengaruhi rendahnya partisipasi ini. Kami akan lakukan evaluasi menyeluruh,” jelasnya.

Meski demikian, Rahmat mengapresiasi kondisi pelaksanaan Pilkada serentak secara nasional yang berjalan kondusif.

“Secara umum, pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini berjalan aman dan lancar. Kami berharap kendala-kendala teknis dapat segera ditangani dengan baik,” pungkasnya

Tak jauh berbeda, Ketua Bawaslu Kota Bogor, Herdiyatna mengungkapkan beberapa catatan yang di yang didapat dalam laporannya.

“Untuk kekurangan surat suara di beberapa TPS sudah dapat diatasi. Dan terkait dengan temuan petugas KPPS yang mencoblos, ternyata miss komunikasi. Dan sudah dapat diselesaikan,” ujar Hardi. (DR)